Senin, 21 Mei 2018

Dahsyatnya Siksa Kubur, Ini Amalan Penyelamat Siksa Kubur yang Sering Diabaikan


Jangan remehkan kadar gula darah yang tinggi, sebab kondisi ini merupakan biang keladi dari penyakit diabetes.
Kalau dibiarkan berlarut-larut kondisi medis ini bisa menyebabkan kerusakan saraf, pembuluh darah, bahkan bisa mengancam nyawa. Lalu, berapa sih ukuran kadar gula darah yang normal?
Kata ahli, kadar gula darah normalnya itu sekitar 70-130 mg/dL sebelum makan. Sedangkan setelah makan seharusnya kurang dari 180mg/dL.
Kadar gula darah pengidap diabetes sering meroket ini sering dialami. Peyebabnya bisa karena lupa atau tidak mengonsumsi obat penurun glukosa atau menyuntikkan insulin.
Nah, selain kedua obat tersebut, kurangnya aktivitas fisik, stres, infeksi, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat, juga bisa jadi  penyebab naiknya kadar gula darah.
Yang perlu diketahui, kondisi ini enggak cuma mengintai pengidap diabetes saja, orang sehat yang enggak mengidap diabetes juga berisiko mengalami kondisi ini.
Kenali Gejalanya
1. KelaparanPada dasarnya, kondisi diabetes tipe 1 dan 2 sama-sama bisa mengacaukan kadar glukosa. Kata ahli, hal inilah yang bisa menimbulkan siklus kelaparan di saat tubuh sedang mencoba mengembalikan kadar gula darah ke kondisi normal.
Kadar glukosa yang rendah memang bisa membuat nafsu makan seseorang meningkat, tapi kadar gula darah yang tinggi juga demikian.
Melansir Self,  Kata ahli dari Mount Sinai School Medicine, seseorang akan sulit merasakan rasa kenyang ketika kadar gula darahnnya melonjak.
2. Gerak Tubuh Lebih LambanApa kamu sering merasa badan jadi lebih lamban dari biasanya? Bila kondisi ini sering kamu alami, bisa jadi hal itu menandai tingginya kadar gula darah.
Gula darah yang tinggi ini akan menimbulkan lonjakan insulin yang menimbulkan berbagai masalah pada tubuh. Salah satunya, energi jadi enggak stabil.
Nah, ketika tubuhmu terlalu banyak mengonsumsi gula, level gula darah pun akan semakin tinggi, sehingga terjadilah pasang-surut energi.
3. Kulit BermasalahKadar gula darah yang tinggi juga bisa menyebabkan sederet masalah bagi kulit. Kata ahli Washington Institute of Dermatologic Laser Surgery, AS, seperti dilansir Self, sebagian orang memiliki sensitivitas yang berbeda-beda terhadap lonjakan insulin.
Nah, melonjaknya insulin inilah yang memicu hormon lainnya yang bisa menimbulkan masalah kulit. Contoh paling sederhannya adalah pertumbuhan jerawat.
4. Mengidam si ManisKalau kamu merasa kesulitan untuk berhenti ketika sedang mengasup makanan atau minuman manis, enggak usah heran.
Kata ahli dalam buku The Sugar Detox: Lose Weight, Feel Great and Look Years Younger, semakin banyak gula yang kamu konsumsi, maka semakin bertambah pula keinginanmu untuk mengonsumsinya.
Hal ini bukan disebabkan karena kurangnya gula darah atau selera seseorang. Namun, Si Manis memang bisa membuat seseorang ketagihan karena kandungan yang terdapat di dalamnya.
Gejala Lainnya dan Efek yang DitimbulkanCek laboratorium memang menjadi cara terjitu untuk memastikan level gula darah dalam tubuh. Namun, melonjaknya gula darah juga bisa menimbulkan beberapa gangguan fisik. Nah, berikut tanda-tanda bila kadar gula darah tubuh melonjak.
  • Mudah merasa lelah dan mengantuk.
  • Sering merasa haus.
  • Kulit gatal dan kering.
  • Berat badan turun.
  • Penglihatan menjadi buram.
  • Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama pada malam hari.
  • Berat badan turun, tapi nafsu makan bertambah.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Sakit kepala.
Nah, kamu harus waspada bila mengalami beberapa kondisi di atas. Meskipun begitu, dalam beberapa kasus kenaikan glukosa bisa juga menimbulkan gejala seperti di bawah ini.
  • Infeksi kulit dan vagina.
  • Kerusakan saraf yang menyebabkan sensitivitas kulit meningkat, terutama di bagian kaki.
  • Gangguan pencernaan dan perut, seperti diare atau sembelit kronik.
  • Luka sulit sembuh atau lama.
Sumber: halodoc.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar