Menjelang berbuka, kamu akan mendapati aneka camilan yang rasanya pasti sangat menggugah selera, membuat kamu makin tidak sabar untuk menyambut datangnya waktu magrib.
Meski begitu, ada sebagian orang yang saking laparnya langsung makan besar setelah berbuka. Sebenarnya, bolehkah hal itu dilakukan? Lalu, kapan waktu terbaik yang disarankan untuk makan besar? Apakah saat berbuka atau setelah selesai tarawih?
Sebenarnya, tidak ada larangan untuk langsung makan besar setelah berbuka. Namun, langsung menyantap makanan berat saat berbuka cenderung akan membuat pencernaan kaget.
Ini disebabkan karena perut berada dalam kondisi kosong selama lebih dari 12 jam saat berpuasa, dan bukan hal yang baik langsung menyuruh perut bekerja keras ketika kamu berbuka.
Tak hanya itu, kamu harus berfokus pada mengganti asupan energi tubuh yang hilang selama berpuasa, bukan sekadar memenuhi perut hingga terasa kenyang saja.
Inilah mengapa kamu dianjurkan mengonsumsi camilan manis saat berbuka, karena gula menjadi nutrisi yang paling mudah dicerna dan dipecah oleh tubuh, sehingga energi yang hilang pun dapat segera tergantikan.
Kemungkinan lain yang akan terjadi kalau kamu langsung makan besar setelah berbuka adalah meningkatnya kadar gula darah secara drastis. Ini akan membuat insulin dalam darah juga mengalami peningkatan.
Selain itu, suplai darah ke otak akan menurun karena harus menyerap makanan terlebih dahulu di saluran pencernaan. Akibatnya, kamu akan mengantuk ketika menjalankan tarawih nantinya.
Setelah Tarawih Adalah Waktu Makan Malam TerbaikDari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa waktu terbaik untuk makan malam saat puasa adalah selepas melaksanakan tarawih.
Setelah berbuka dengan camilan manis, tubuh akan memperoleh kembali energi pengganti, sehingga kamu bisa menunaikan tarawih tanpa rasa kantuk akibat terlalu kenyang. Tentu saja, kamu tetap tidak boleh berbuka berlebihan, ya.
Setelah itu, barulah kamu bisa menyantap makan berat. Bagi sebagian besar wanita, makan malam saat selesai tarawih akan membuat tubuh mengalami kenaikan berat badan yang signifikan.
Ini memang benar jika kamu makan berat terlalu malam dan terlalu banyak. Oleh karena itu, batasi porsi makan malam kamu, tentu karbohidrat lebih diutamakan, dengan protein dan lemak secukupnya.
Hal lain yang juga perlu kamu perhatikan adalah batas waktu makan malam. Sebaiknya, kamu tidak makan malam lebih dari pukul sembilan.
Tubuh memerlukan waktu setidaknya selama dua jam untuk mencerna makanan yang masuk. Jika kamu makan terlalu malam, kamu juga akan tidur lebih larut. Padahal, kamu masih harus bangun pagi untuk bersantap sahur.
Kondisi ini membuat perut masih terasa kenyang saat waktu sahur tiba. Pada akhirnya kamu pun tidak bernafsu untuk makan sahur. Akibatnya, kamu akan merasa lapar pada siang hari karena tidak makan sahur sesuai porsinya.
Akibat lain yang muncul kalau kamu makan berat terlalu malam adalah rasa kantuk yang tak tertahankan. Nantinya, kamu akan tertidur bahkan sebelum, tubuh berhasil mencerna sepenuhnya makanan yang masuk ke tubuh kamu.
Ini akan menyebabkan meningkatnya kadar gula dalam darah yang memicu terjadinya penyakit obesitas dan diabetes.
Kamu juga tidak boleh lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Saat puasa, kamu tidak minum dalam waktu lama. Ion tubuh pun akan menguap bersamaan dengan berbagai aktivitas yang kamu lakukan.
Jika tidak segera diganti atau asupan hariannya tidak terpenuhi, tubuh akan rentan terkena dehidrasi. Oleh sebab itu, pastikan kamu tetap minum sebanyak delapan gelas setiap harinya.
Supaya tidak kembung, porsi minum bisa kamu bagi, mulai dari berbuka, sebelum tidur, dan saat sahur.
Sumber: halodoc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar