Jika tidak di dunia ini aku bisa memilikimu. Setidaknya aku tahu, bahwa Tuhan telah mempersiapkan yang seperti dirimu untuk menjadi bidadariku di kehidupan yang abadi kelak.
Bisik-bisik indah itu terus terdengar dari dalam hatiku. Ada perasaan tak biasa yang terus menerus mengalir dalam pikiranku. Namamu, wajahmu, senyumanmu, seakan tak ingin lepas dari ingatanku. Begitu indah, sampai-sampai aku tak mampu lepas dari bayangan dirimu.
Tak pernah aku temui sesosok indah seperti dirimu. Cantik saja seakan tak cukup untuk menggambarkan keindahanmu. Entah mengapa perasaan ini begitu kalut saat memandangimu. Apa mungkin karena tatapan tulusmu itu yang selalu berhasil membuat diriku ini terlena..
Dalam keheningan, tak jarang juga aku menitipkan sebingkai harapanku pada Tuhan. Berharap dirimu yang menjadi pelabuhan terakhirku. Mungkinkah bisa terwujud? Entahlah. Tapi aku selalu percaya, jika mimpiku ini bisa menjadi kenyataan.
Sebab aku juga yakin, doa yang suci dan tulus itu mampu menembus hingga langit ketujuh. Tidak ada yang mustahil, sebab Tuhan adalah Maha Segala-galanya. Termasuk juga membolak-balikkan hati dan menentukan garis hidup hamba-hambanya.
“Ya Tuhan, tolong simpankan sosok yang seperti dia untukku. Atau mungkin dia saja Tuhan agar tak perlu lagi aku mencari-cari. Aku sudah lelah dengan pengharapan-pengharapan yang tak berujung ini”.
“Ijinkan aku untuk mendampinginya, menjaganya, dan mengindahkan hari-harinya sampai akhir hayatku. Tak mulu-mulu kok, aku hanya ingin dia jadi ibu dari anak-anakku kelak dan kami hidup berbahagia di dunia ini dan di akhirat nanti”.
Begitu sederhana doaku ini. Dan sesederhana itu jugalah impianku untuk bisa hidup bersamamu. Resah, gelisah, bahagia, semuanya bercampur menjadi satu menemani kegalauan hatiku ini. Berharap dirimu segera hadir dalam kehidupan ini.
Andai saja ada lorong waktu, agar bisa kupastikan bahwa memang kamu lah yang menjadi jodohku kelak. Mungkinkah keajaiban itu akan datang dan memberikanku jalan untuk bisa memiliki dirimu.
Ya Tuhan.. sampai kapankah aku akan menanti. Sudah tak sabar rasanya hatiku ini untuk tahu bagaimana akhir cerita nya nanti. Apakah doa-doaku akan terkabul atau mungkin aku harus bersabar untuk lebih lama berada dalam penantian panjang ini.
Jika memang bukan dia Tuhan yang akan menemaniku kelak. Tolong segera gantikan dengan seseorang yang seperti dia. Sifatnya, senyumannya, kecantikannya, sopan santunnya, dan juga kelembutan hatinya. Karena bagiku, sosok yang seperti dia adalah pendamping hidup impian.
Geram sekali rasanya hati ini kala memandanginya. Tak sabar untuk segera menggenggam tangannya dan memastikan semua berjalan sesuai dengan yang aku inginkan. Tapi.. lagi-lagi aku harus tersadar. Ini hanyalah angan-angan yang aku sendiri tak tahu apakah nantinya akan menjadi kenyataan.
Namun meski begitu, impianku ini tak akan pernah padam. Jika memang bukan di dunia ini aku bisa memilikimu. Setidaknya aku tahu, bahwa Tuhan telah mempersiapkan yang seperti dirimu untuk menjadi bidadariku di kehidupan yang abadi kelak. Andaikan saja engkau tahu itu.. bidadari tak bersayapku.
vebma.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar