Jumat, 18 Mei 2018

Sejarah Pecahnya Islam Jadi Sunni dan Syi’ah


“Dua anak cukup” adalah kampanye Keluarga Berencana (KB) yang sudah dicanangkan sejak zaman orde baru. Selain karena faktor kesehatan, kampanye ini juga dimaksudkan untuk mejaga ketahanan keluarga.
Karena tak dipungkiri, semakin banyak anak, maka semakin banyak tanggung jawab yang harus dipikul oleh pasangan suami istri (pasutri).
Namun, pada akhirnya, keputusan untuk menentukan jumlah anak bergantung pada pasutri. Tapi sebelum memutuskan untuk punya anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika punya banyak anak. Apa saja?
1. Diskusi Dengan PasanganMeski berpasangan, bukan berarti kamu dan pasangan menginginkan jumlah anak yang sama. Ini karena keinginan jumlah anak biasanya dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil masing-masing. Jadi, kamu enggak perlu heran jika kamu dan pasangan menginginkan jumlah anak yang berbeda.
Untuk mengakalinya, kamu hanya perlu berdiskusi dengan pasangan tentang jumlah anak yang diinginkan, bahkan sebelum memutuskan untuk menikah. Karena tidak jarang perbedaan pendapat ini memicu perselisihan antar pasutri.
2. Keuangan Rumah TanggaSemakin banyak anak, maka, kebutuhan rumah tangga cenderung bertambah. Itu kenapa sebelum memutuskan punya banyak anak, kamu dan pasangan perlu mempertimbangkan kondisi keuangan keluarga.
Apakah kondisi keuangan bisa menjamin kesehatan dan kesejahteraan anak? Apakah kondisi keuangan bisa menunjang semua kebutuhan keluarga?
Dan pertanyaan lainnya. Hal ini tentu enggak bisa dianggap sepele. Karena jaminan kestabilan keuangan keluarga adalah salah satu bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anaknya.
3. Usia dan Kesehatan PasanganKehamilan berkaitan erat dengan kesehatan ibu dan janin. Itu kenapa sebelum memutuskan untuk punya banyak anak, kamu dan pasangan perlu mempertimbangkan kesehatan masing-masing.
Untuk wanita, ia perlu mempertimbangkan usia dan jarak kehamilan. Ini karena usia kehamilan yang terlalu tua/terlalu muda dan jarak kehamilan yang terlalu jauh/terlalu dekat bisa berisiko bagi kesehatan ibu dan janin. Bagaimana dengan pria?
Meski pria tidak mengalami menopause dan akan terus memproduksi sel sperma, kondisi atau penyakit tertentu juga dapat memengaruhi kualitas spermanya. Jadi, keinginan untuk punya banyak anak jangan sampai mengabaikan kondisi kesehatan pasangan, ya.
4. Kondisi Psikis dan EmosionalPunya banyak anak berarti kamu dan pasangan harus siap dengan segala konsekuensi. Mulai dari rumah yang semakin ramai, kebutuhan yang semakin banyak, perilaku anak yang berbeda-beda, dan lainnya.
Kondisi ini enggak jarang memengaruhi kondisi emosional dan psikis pasutri. Jika tidak siap, “keributan” di rumah bisa memicu perdebatan antar pasutri.
Jadi selain kesiapan finansial, kamu dan pasangan juga perlu siap secara mental sebelum memutuskan punya banyak anak. Jangan lupa juga untuk menentukan pola asuh yang tepat untuk anak.  Karena setiap anak umumnya punya karakter yang berbeda, sehingga membutuhkan pola asuh yang berbeda pula.
Sumber: halodoc.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar