Amerika Serikat secara resmi membuka kedutaannya di Yerusalem. Pembukaan tersebut dilakukan di tengah kericuhan besar yang pecah di perbatasan Gaza.
Keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memindahkan Kedutaan dikecam oleh mayoritas negara-negara PBB. Mereka memandang kebijakan AS akan merusak perjanjian damai Palestina-Israel.
Walau mendapat kecaman, Israel tak bergeming. Negeri Yahudi itu tetap merayakan pembukaan Kedutaan AS di Yerusalem dengan mengundang sejumlah perwakilan asing yang ada di Israel.
Undangan itu ditolak beberapa pihak. Salah satunya oleh Uni Eropa. Ketidakhadiran UE merupakan bentuk protes atas langkah AS yang tetap membuka Kedutaan di tengah kecaman dunia.
Walau Uni Eropa menolak datang, dari 86 misi asing yang ada di Israel, sebanyak 33 negara menghadiri pembukaan Kedubes AS di Yerusalem.
Dilansir dari Aljazeera, selain AS, berikut 32 negara yang hadir di perayaan pembukaan Kedubes AS di Yerusalem:
- Albania
- Angola
- Austria
- Kamerun
- Republik Kongo/Kongo-Brazzaville
- Republik Demokratik Kongo
- Pantai Gading
- Republik Ceko
- Republik Dominika
- El Salvador
- Ethiopia
- Georgia
- Guatemela
- Honduras
- Hungaria
- Kenya
- Myanmar
- Makedonia
- Nigeria
- Panama
- Peru
- Filipina
- Rumania
- Rwanda
- Serbia
- Sudan Selatan
- Thailand
- Ukraina
- Vietnam
- Paraguay
- Tanzania
- Zambia
Sumber: kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar